PERTAMINA (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap merupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan di tanah air, yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkap fasilitasnya. Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.

@spmoko
Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di tanah air saat ini yang memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air. Kilang di PT PERTAMINA (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap terdiri atas:
Kilang Minyak I
Kilang Minyak I dibangun tahun 1974 dengan kapasitas semula 100.000 barrel/hari. Kilang Minyak I ini beroperasi sejak diresmikan Presiden RI tanggal 24 Agustus 1976. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan konsumen, tahun 1998/1999 ditingkatkan kapasitasnya melalui Debottlenecking project sehingga menjadi 118.000 barrel/hari. Kilang ini dirancang untuk memproses bahan baku minyak mentah dari Timur Tengah, dengan maksud selain mendapatkan BBM sekaligus untuk mendapatkan produk NBM yaitu bahan dasar minyak pelumas (lube oil base) dan aspal. Mengolah minyak dari Timur tengah bertujuan agar dapat menghasilkan bahan dasar pelumas dan aspal, mengingat karakter minyak dari dalam negeri tidak cukup ekonomis untuk produksi dimaksud.
Kilang Minyak II
Sedangkan Kilang Minyak II ini dibangun tahun 1981, dengan pertimbangan untuk pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat. Kilang yang mulai beroperasi 4 Agustus 1983 setelah diresmikan Presiden RI, memiliki kapasitas awal 200.000 barrel/hari. Kemudian mengingat laju peningkatan kebutuhan BBM ditanah air, sejalan dengan proyek peningkatan kapasitas (debottlenecking) pada tahun 1998/1999, kapasitasnya juga ditingkatkan menjadi 230.000 barrel/hari. Kilang ini mengolah minyak “cocktail” yaitu minyak campuran, tidak saja dari dalam negeri juga di impor dari luar negeri.
Kilang Paraxylene
Kilang Paraxylene Cilacap dibangun tahun 1988 dan beropersi setelah diresmikan oleh Presiden RI tanggal 20 Desember 1990. Kilang ini menghasilkan produk NBM dan Petrokimia. Pertimbangan pembangunan Kilang ini didasarkan atas pertimbangan:
- Tersedianya bahan baku Naptha yang cukup dari Kilang Minyak II Cilacap.
- Adanya sarana pendukung berupa dermaga tangki dan utilitas.
- Disamping terbukanya peluang pasar baik didalam maupun luar negeri.
Dengan Tujuan :
Memuaskan Stakeholder melalui peningkatan kinerja Perusahaan secara Profesional, berstandar Internasional, dan berwawasan lingkungan
Produk Yang Dihasilkan
- Aspal
Deskripsi
Aspal diproduksi oleh Kilang LOC I/II/III, dihasilkan oleh jenis Crude Oil jenis Asphaltic berbentuk semisolid, bersifat Non Metalik, larut dalam CS2 (Carbon Disulphide), mempunyai sifat waterproofing dan adhesive.
Dikemas dalam bentuk : bulk (curah), drum. Untuk kebutuhan skala kecil telah disediakan aspal kemasan karton ukuran 5, 10, 20 dan 25 kg.
Jenis Produk
Penetrasi 60/70 (60 Pen)
Penetrasi 80/100 (80 Pen)
Kegunaan
Aspal PT PERTAMINA (PERSERO) digunakan diberbagai proyek di Indonesia untuk:- Pembuatan jalan dan landasan pesawat yang berfungsi sebagai perekat, bahan pengisian dan bahan kedap air.
- Juga dapat digunakan sebagai pelindung/coating anti karat, isolasi listrik, kedap suara atau penyekat suara dan getaran bila dipakai untuk lantai.
- Heavy Aromate
Deskripsi
Heavy Aromate adalah produk sampingan dari Kilang PT PERTAMINA (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap yang diproduksi oleh unit Naptha Hydro Treater.
Kegunaan
Sebagai bahan solvent. - Lube Base Oil
Deskripsi
Lube Base Oil adalah bahan baku pelumas atau disebut pelumas dasar, diproduksi oleh MEK Dewaxing Unit (MDU) I, II, dan III di Kilang PT PERTAMINA (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap.
Diproduksi dalam bentuk cair.
Jenis Produk
HVI – 60
HVI – 95
HVI – 160S
HVI – 160B
HVI – 650
Kegunaan
Sebagai bahan baku minyak pelumas berbagai jenis permesinan baik berat maupun ringan. Selain itu lube base oil juga digunakan untuk bahan kosmetika. - Low Sulphur Waxy Residue
Deskripsi
Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) merupakan bottom produk yang diproduksi oleh Crude Distilasi Unit Kilang PT PERTAMINA (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap.
Kegunaan
Sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk BBM dan NBM, disamping dapat dimanfaatkan sebagai pemanas di negara-negara bersuhu dingin. - Minarex
Deskripsi
Minarex dihasilkan oleh Kilang minyak PT PERTAMINA (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap untuk memenuhi kebutuhan proccessing oil pada industri barang karet, ban dan tinta cetak.
Minarex sebagai proccessing aid sangat penting perannya dalam pembuatan komponen karet pada industri ban dan industri barang karet, yaitu:- Memperbaiki proses penulakan dan pemekaran karet.
- Menurunkan kekentalan komponen karet.
Jenis Produk
Minarex A
Minarex B
Minarex H
Kegunaan
Minarex digunakan sebagai “pelarut” pada industri cetak, sehingga kualitas tinta menjadi lebih baik.
- Paraffinic Oil
Deskripsi
Paraffinic oil produksi Kilang PT PERTAMINA (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap adalah proccessing oil dari jenis Paraffinic dengan komposisi Paraffinic Hydrocarbon, Nepthenic, dan sedikit Aromatic Hydrocarbon.
Jenis Produk
Paraffinic Oil 60
Paraffinic Oil 95
Kegunaan
Paraffinic oil pada umumnya digunakan sebagai proccessing oil pada produk karet yang berwarna terang yaitu sebagai:- Bahan kimia pembantu pada industri penghasil barang karet seperti ban kendaraan bermotor, tali kipas, suku cadang kendaraan.
- Proccessing oil dan extender untuk polymer karet alam dan karet sintesis
- Base oil untuk tinta cetak
Alamat:
Jl. MT. Haryono No.77, Lomanis, Cilacap 53221
Telp. 0282-531051